Friday 22 February 2013

Menggugat Tuhan

Like I've told you before, this blog are my random though, something that I will not simply spill to my friends.

Setiap kali berada di keramaian, aku melihat be gitu banyak manusia berjubel, berdesakan dengan beragam kepentingan, pikiran dan pekerjaan, entah kenapa setiap kali melihat banyak manusia di keramaian, pikiran yang muncul dikepalaku adalah gambar tumpukan mayat yang pernah aku terima di-email dulu, mayat mayat manusia korban perang. Hanya seonggok daging, tak berharga, diperlakukan dengan tidak layak dan tidak terhormat.

Dulu aku sering ke klub malam, berpindah pindah dari satu nite club ke nite club lainnya. Apa yang aku pikirkan saat menikmati dentuman musik dan hingar bingar malam? Perang, Teror Dan Kelaparan,

Bagaimana bisa diluar sana sedang terjadi pembantaian, perang, teror dan kelaparan, aku beserta pengunjung klub malam malah bersenang senang, lupa diri dan lupa pulang.

Biasanya aku duduk, minum lemon tea dan mengamati, menertawai diri sendiri, juga orang orang yang sedang lupa diri. Aku bukan penggemar alcohol, bukannya tidak pernah minum, tapi benar2 tidak suka rasanya, juga tidak pernah mencoba obat2an.. Aku ke klub malam untuk mengamati orang orang dan menikmati musik tentunya.

Saat itu aku susah, kekurangan, hidup dari bantuan teman dan saudara, aku bertekat suatu hari nanti, saat aku punya uang, aku ingin membantu sesama, jadi manusia yang lebih baik dan tidak menghambur hamburkan uang apalagi untuk pesta yang tak berguna

Saat ini hidupku tidaklah kekurangan, kurang bersyukur iya, boros, dan suka lupa dengan tekad untuk membantu sesama. Apa yang aku tekad kan dulu, hanya sesekali terlaksana sekarang.

Dan hari ini kulihat lagi manusia yang banyak, perumahan yang padat, manusia dengan beragam kulit dan warna, berseliweran didepanku dengan pikiran mereka masing2...

Dan TUHAN, sebenarnya kenapa  menciptakan manusia yang suka berperang ini? Untuk apa hidup yang singkat didunia ini? Takdir seperti apa yang harus manusia temui dan jalani?

Malaikat pun yang sangat mulia mempertanyakan pencipataan manusia, yang suka saling menumpahkan darah, apalagi manusia biasa yang nafsunya bisa membolak balikkan kondisi manusia menjadi setara binatang atau lebih tinggi dari malaikat?

TUHAN, aku menggugat, mengapa aku begitu rapuh dan mudah dibolak balikkan hatinya?
Ikhlas itu sudah pernah aku rasa, tapi Pasrah? Memasrahkan hati, jiwa dan raga pada Mu? Bagaimana caranya jika otak ini selalu penuh tanya dan mempertanyakan?

But I believe in You, really, I just wonder...


Salam

Bianca

No comments:

Post a Comment